08.09.2019
Posted by 
Anemia Aplastik Pada Anak Pdf Average ratng: 9,5/10 5004 reviews

Posts about anemia aplastik pdf written by dimasoutea. Dimasoutea teh hitam outea. Anemia normositik normokrom, anemia pada anak, anemia pada balita, anemia pada. Jurnal anemia aplastik.pdf - Free download as PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online for free.

  1. Types Of Anemia Pdf
  2. Iron Rich Foods Handout Pdf
  3. Pathophysiology Of Anemia

Ditemukan lebih dari 70% anak-anak menderita anemia aplastik. Tidak ada perbedaan secara bermakna antara laki-laki dan perempuan, namun beberapa penelitian nampak insiden pada laki-laki lebih banyak dibanding wanita. Penyakit ini termasuk penyakit yang jarang dijumpai dinegara barat dengan insiden 1-3/ 1 juta/tahun. Namun dinegara timur seperti Thailand, negara asia lainnya seperti indonesia, Taiwan dan Cina insidennya lebih tinggi. Penelitian pada tahun 1991 diBangkok didapatkan 3.7/1 juta/tahun. ( Aghe,2009 ).

Banyak obat kemoterapi yang mengsupresi sum-sum sebagai toksisitas utamanya; efeknya tergantung dengan dosis dan dapat terjadi pada semua pengguna. Berbeda dengan hal tersebut, reaksi idiosinkronasi pada kebanyakan obat dapat menyebabkan anemia aplastik tanpa hubungan dengan dosis. Hubungan ini berdasarkan dari laporan kasus dan suatu penelitian internasional berskala besar di Eropa pada tahun 1980 secara kuantitatif menilai pengaruh obat, terutama analgesic nonsteroid, sulfonamide, obat thyrostatik, beberapa psikotropika, penisilamin, allopurinol, dan garam emas.

Pdf

(Aghe, 2009). Tidak semua hubungan selalu menyebabkan hubungan kausatif: obat tertentu dapat digunakan untuk mengatasi gejala pertama dari kegagalan sum-sum (antibiotic untuk demam atau gejala infeksi virus) atau memprovokasi gejala pertama dari penyakit sebelumnya (petechiae akibat NSAID yang diberikan pada pasien thrombositopenia).

Pada konteks penggunaan obat secara total, reaksi idiosinkronasi jarang terjadi walaupun pada beberapa orang terjadi dengan sangat buruk. Chloramphenicol, merupakan penyebab utama, namun dilaporkan hanya menyebabkan anemia aplasia pada sekitar 1/60.000 pengobatan dan kemungkinan angka kejadiannya sebenarnya lebih sedikit dari itu (resiko selalu lebih besar ketika berdasar kepada kumpulan kasus kejadiannya; walaupun pengenalan chloramphenicol dicurigai menyebabkan epidemic anemia aplasia, penghentian pemakaiannya tidak diikuti dengan peningkatan frekuensi kegagalan sum-sum tulang). Perkiraan resiko biasanya lebih rendah ketika penelitian berdasarkan populasi ( Harisson, 2008). Hepatitis merupakan infeksi yang paling sering terjadi sebelum terjadinya anemia aplasia, dan kegagalan sum-sum paska hepatitis terhitung 5% dari etiologi pada kebanyakan kejadian. Pasien biasanya pria muda yang sembuh dari serangan peradangan hati 1 hingga 2 bulan sebelumnya; pansitopenia biasanya sangat berat. Hepatitis biasanya seronegatif (non-A, non-B, non-C, non-G) dan kemungkinan disebabkan oleh virus baru yang tidak terdeteksi. Kegagalan hepar fulminan pada anak biasanya terjadi setelah hepatitis seronegatif dan kegagalan sum-sum terjadi pada lebih sering pada pasien ini.

Anemia aplastik terkadang terjadi setelah infeksi mononucleosis, dan virus Eipsten-Barr telah ditemukan pada sum-sum pada sebagian pasien, beberapanya tanpa disertai riwayat penyakit sebelumnya. Parvovirus B19, penyebab krisis aplastik transient pada anemia hemolitik dan beberapa PRCA (Pure Red Cell Anemia), tidak biasanya menyebabkan kegagalan sum-sum tulang yang luas. Penurunan hitung darah yang ringan sering terjadi pada perjalanan penyakit beberapa infeksi bakteri dan virus namun sembuh kembali setelah infeksi berakhir (Harrison, 2008).

Efek radiasi terhadap sumsum tulang tergantung dari jenis radiasi, dosis dan luasnya paparan sumsum tulang terhadap radiasi. Radiasi berenergi tinggi dapat digunakan sebagai terapi dengan dosis tinggi tanpa tanda-tanda kerusakan sumsum tulang asalkan lapangan penyinaran tidak mengenai sebagian besar sumsum tulang. Pada pasien yang menerima radiasi seluruh tubuh efek radiasi tergantung dari dosis yang diterima. Efek pada sumsum tulang akan sedikit pada dosis kurang dari 1 Sv (ekuivalen dengan 1 Gy atau 100 rads untuk sinar X). Jumlah sel darah dapat berkurang secara reversibel pada dosis radiasi antara 1 dan 2,5 Sv (100 dan 250 rads).

Kehilangan stem sel yang ireversibel terjadi pada dosis radiasi yang lebih tinggi. Bahkan pasien dapat meninggal disebabkan kerusakan sumsum tulang pada dosis radiasi 5 sampai 10 Sv kecuali pasien menerima transplantasi sumsum tulang. Paparan jangka panjang dosis rendah radiasi eksterna juga dapat menyebabkan anemia aplastik. (Solander, 2006).

Berdasarkan derajat pansitopenia darah tepi, anemia aplastik didapat diklasifikasikan menjadi tidak berat, berat, atau sangat berat (lihat tabel). Resiko morbiditas dan mortalitas lebih berkorelasi dengan derajat keparahan sitopenia ketimbang selularitas sumsum tulang. Angka kematian setelah 2 tahun dengan perawatan suportif saja untuk pasien anemia aplastik berat atau sangat berat sekitar 80%, infeksi jamur dan sepsis bakterial adalah penyebab kematian utama. Anemia aplastik tidak berat jarang mengancam jiwa dan sebagian besar tidak membutuhkan terapi (Widjanarko, 2007).

Anemia Fanconi barangkali merupakan bentuk inherited anemia aplastik yang paling sering karena bentuk inherited yang lain merupakan penyakit yang langka. Kromosom pada penderita anemia Fanconi sensitif (mudah sekali) mengalami perubahan DNA akibat obat-obat tertentu. Sebagai akibatnya, pasien dengan anemia Fanconi memiliki resiko tinggi terjadi aplasia, myelodysplastic sindrom (MDS) dan akut myelogenous leukemia (AML). Kerusakan DNA juga mengaktifkan suatu kompleks yang terdiri dari protein Fanconi A, C, G dan F. Hal ini menyebabkan perubahan pada protein FANCD2.

Protein ini dapat berinteraksi, contohnya dengan gen BRCA1 (gen yang terkait dengan kanker payudara). Mekanisme bagaimana berkembangnya anemia Fanconi menjadi anemia aplastik dari sensitifitas mutagen dan kerusakan DNA masih belum diketahui dengan pasti.

Pathophysiology of anemia

Kehancuran hematopoiesis stem sel yang dimediasi sistem imun mungkin merupakan mekanisme utama patofisiologi anemia aplastik. Walaupun mekanismenya belum diketahui benar, tampaknya T limfosit sitotoksik berperan dalam menghambat proliferasi stem sel dan mencetuskan kematian stem sel. “Pembunuhan” langsung terhadap stem sel telah dihipotesa terjadi melalui interaksi antara Fas ligand yang terekspresi pada sel T dan Fas (CD95) yang ada pada stem sel, yang kemudian terjadi perangsangan kematian sel terprogram (apoptosis). Pada anemia aplastik terdapat pansitopenia sehingga keluhan dan gejala yang timbul adalah akibat dari pansitopenia tersebut. Hipoplasia eritropoietik akan menimbulkan anemia dimana timbul gejala-gejala anemia antara lain lemah, dyspnoe d’effort, palpitasi cordis, takikardi, pucat dan lain-lain. Pengurangan elemen lekopoisis menyebabkan granulositopenia yang akan menyebabkan penderita menjadi peka terhadap infeksi sehingga mengakibatkan keluhan dan gejala infeksi baik bersifat lokal maupun bersifat sistemik.

Trombositopenia tentu dapat mengakibatkan pendarahan di kulit, selaput lendir atau pendarahan di organ-organ. Pada kebanyakan pasien, gejala awal dari anemia aplastik yang sering dikeluhkan adalah anemia atau pendarahan, walaupun demam atau infeksi kadang-kadang juga dikeluhkan (Solander,2006). Jumlah trombosit berkurang secara kuantitias sedang secara kualitas normal. Perubahan kualitatif morfologi yang signifikan dari eritrosit, leukosit atau trombosit bukan merupakan gambaran klasik anemia aplastik yang didapat ( acquired aplastic anemia).

Pada beberapa keadaan, pada mulanya hanya produksi satu jenis sel yang berkurang sehingga diagnosisnya menjadi red sel aplasia atau amegakariositik trombositopenia. Pada pasien seperti ini, lini produksi sel darah lain juga akan berkurang dalam beberapa hari sampai beberapa minggu sehingga diagnosis anemia aplastik dapat ditegakkan.(Aghe,2009).

Laju endap darah biasanya meningkat. Waktu pendarahan biasanya memanjang dan begitu juga dengan waktu pembekuan akibat adanya trombositopenia. Hemoglobin F meningkat pada anemia aplastik anak dan mungkin ditemukan pada anemia aplastik konstitusional.Plasma darah biasanya mengandung growth factor hematopoiesis, termasuk erittropoietin, trombopoietin, dan faktor yang menstimulasi koloni myeloid. Kadar Fe serum biasanya meningkat dan klirens Fe memanjang dengan penurunan inkorporasi Fe ke eritrosit yang bersirkulasi (Solander,2006). Aspirasi sumsum tulang biasanya mengandung sejumlah spikula dengan daerah yang kosong, dipenuhi lemak dan relatif sedikit sel hematopoiesis. Limfosit, sel plasma, makrofag dan sel mast mungkin menyolok dan hal ini lebih menunjukkan kekurangan sel-sel yang lain daripada menunjukkan peningkatan elemen-elemen ini. Pada kebanyakan kasus gambaran partikel yang ditemukan sewaktu aspirasi adalah hiposelular.

Pada beberapa keadaan, beberapa spikula dapat ditemukan normoseluler atau bahkan hiperseluler, akan tetapi megakariosit rendah(Solander,2006). Transplantasi sumsum tulang merupakan pilihan utama pada pasien anemia aplastik berat berusia muda yang memiliki saudara dengan kecocokan HLA. Akan tetapi, transplantasi sumsum tulang allogenik tersedia hanya pada sebagan kecil pasien (hanya sekitar 30% pasien yang mempunyai saudara dengan kecocokan HLA). Batas usia untuk transplantasi sumsum tulang sebagai terapi primer belum dipastikan, namun pasien yang berusia 35-35 tahun lebih baik bila mendapatkan terapi imunosupresif karena makin meningkatnya umur, makin meningkat pula kejadian dan beratnya reaksi penolakan sumsum tulang donor ( Graft Versus Host Disesase/GVHD). Pasien dengan usia 40 tahun terbukti memiliki respon yang lebih jelek dibandingkan pasien yang berusia muda (Aghe,2009). Pasien yang mendapatkan transplantasi sumsum tulang memiliki survival yang lebih baik daripada pasien yang mendapatkan terapi imunosupresif. Pasien dengan umur kurang dari 50 tahun yang gagal dengan terapi imunosupresif (ATG) maka pemberian transplantasi sumsum tulang dapat dipertimbangkan.

Akan tetapi survival pasien yang menerima transplanasi sumsum tulang namun telah mendapatkan terapi imunosupresif lebih jelek daripada pasien yang belum mendapatkan terapi imunosupresif sama sekali (Solander,2006). Tanda dan gejala klinis anemia aplastik merupakan manifestasi dari pansitopenia yang terjadi. Hipoplasia eritropoietik akan menimbulkan gejala-gejala anemia antara lain lemah, dyspnoe d’effort, palpitasi cordis, takikardi, pucat dan lain-lain.

Pengurangan elemen lekopoisis (granulositopenia) menyebabkan penderita menjadi peka terhadap infeksi sehingga mengakibatkan keluhan dan gejala infeksi baik bersifat lokal maupun bersifat sistemik. Trombositopenia dapat mengakibatkan pendarahan di kulit, selaput lendir atau pendarahan di organ-organ. Gejala yang paling menonjol tergantung dari sel mana yang mengalami depresi paling berat. Pengobatan anemia aplastik dapat bersifat suportif yaitu dengan transfusi PRC dan trombosit. Penggunaan obat-obat atau agen kimia yang diduga menjadi penyebab anemia aplastik harus dihentikan. Pemberian antibiotik bila terjadi infeksi juga harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan umum pasien. Terapi standar untuk anemia aplastik meliputi terapi imunosupresif atau transplantasi sumsum tulang.

Pada

Pasien yang lebih muda umumnya mentoleransi transplantasi sumsum tulang lebih baik dan sedikit mengalamai GVHD ( Graft Versus Host Disease). Pasien yang lebih tua dan yang mempunyai komorbiditas biasanya ditawarkan terapi imunosupresif.

Types Of Anemia Pdf

Obat Herbal Anemia Aplastik dengan Jelly Gamat Luxor Cara mengobati penyakit anemia aplastik yaitu dengan mengkonsumsi obat herbal alternatif Gamat Luxor yang terbaik, sebagai pengobatan aman tanpa efek samping dapat dikonsumsi secara rutin, teratur, dan tuntunya tanpa efek samping Jelly Gamat Luxor merupakan herbal alami yang 100 Persen herbal, dihasilkan dari jenis teripang terbaik yaitu dari species Stichopus hermanii (gamat Emas). Gamat Luxor di hasilkan dari bahan murni gamat terbaik tanpa ada bahan campuran kimia lain yang berbahaya untuk tubuh, sehingga sangat cocok dikonsumsi oleh penderita penyakit anemia aplastik. Mengenal Penyakit Anemia Aplastik dan Bahayanya Penyakit anemia aplasrik merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya, ini terjadi karena tubuh tidak mampu lagi dalam memproduksi sel darah baru secara optimal. Salah satu resiko yang bisa terjadi diantaranya tubuh akan mudah lelah dan sangat beresiko tinggi mengalami infeksi dan pendarahan yang tidak terkontrol. Penderita penyakit anemia ini dapat menyerang siapa saja tidak tergantung pada umur / usia, terjadi dapat secara tiba-tiba atau secara perlahan-lahan dan lama kelamaan akan semakin memburuk seiring dengan waktu berjalan.

Salah satu cara pengobatan yang lazim di pilih yaitu dengan cara transfusi darah ataupun dengan transplatasi sel induk. Gejala yang terjadi pada penderita anemia aplastik diantaranya: – Terjadi kelelahan yang sangat – Muncul keluhan sesak napas / sulit bernapas – Keluhan denyut jantung yang lebih cepat atau tidak teratur – Pada kulit menjadi pucat – Lebih sering mengalami infeksi atau infeksi berkepanjangan – Mengalami keluhan mudah memar – Adanya keluhan mimisan dan gusi berdarah – Ketika luka, maka akan mengalami perdarahan berkepanjangan – Pada kulit muncul keluhan ruam – Menjadi lebih sering pusing – Adanya keluhan sakit kepala Obat Herbal Anemia Aplastik yang Terbukti Ampuh dan Mujarab Tanpa Efek Samping. Obat Herbal Anemia Aplastik Jelly Gamat Luxor menjadi harapan dalam mengatasi penyakit Anemia Aplastik, ini dikarenakan gamat Luxor sangat bereran aktif dan terbukti memiliki kemampuan dalam mengatasi dan mengobati anemia aplastik dengan tepat dan alami. Jelly Gamat Luxor di dalamnya mengandung bahan dasar teripang terbaik yang memiliki sifat sebagai Potential therapeutic yang sangat tinggi yang dihasilkan dari species terbaik yaitu species Sticophus Hermanii.

Iron Rich Foods Handout Pdf

Banyak kandungan yang ada di gamat Luxor diantaranya senyawa kalogen yang di butuhkan dalam tubum, yang berperan aktif membantu metabolisme tubuh agar tetap sehat dan terjaga akan kesehatannya. Asupan kalogen alami yang di hasilkan dari Luxor dapat membantu akan pertumbuhan jaringan kulit, otot, tulang, dan menigkatkan imunitas dalam tubuh.

Pathophysiology Of Anemia

Obat Herbal Anemia Aplastik Harga Gamat Luxor Isi 350 ml Rp 235.000 Harga Spirulina Isi 100 Tab Rp 180.000.Harga belum termasuk ongkos kirim Herbal kami kirim duluan, Anda Terima Baru Transfer Pembayaran (Ketentuan berlaku) Untuk mendapatkan harga murah silahkan untuk mendaftar agen kekami dengan cara SMS / BBM ke kami dengan Format: REG ALU, Nama Lengkap, Alamat Lengkap, No. Alamat Pengelola Desy Slamet S Perumahan Sindang Amanah Block C35 Desa Jatihurip Kec Sumedang Utara No Hp. 0812 21 98 2 555 / BBM. 29BC7A25 Penting!!!

Jika Telpon Tidak Terangkat, Mohon Untuk SMS / BBM, kami akan segera Membalasnya, Terimakasih Konsultasi Online Pemesanan Produk: LUXOR 350 ml ALU, Jumlah Pesanan, Nama Lengkap, Alamat Lengkap, Nomor Telp./HP Kirim SMS/ BBM ke: 0812 21 98 2 555 / 29BC7A25 Spirulina 100 Tab ASP, Jumlah Pesanan, Nama Lengkap, Alamat Lengkap, Nomor Telp./HP Kirim SMS/ BBM ke: 0812 21 98 2 555 / 29BC7A25 ALU atau ASP, merupakan kode yang harus di cantumkan dalam pemesanan produk Khusus untuk Anda. Barang Kami Kirim Terlebih Dahulu, Jika Sudah Diterima Baru Pembayaran 'Ketentuan Berlaku' Hukum Jual Beli Bagi calon pelanggan kami yang beri’tikad tidak baik akan terkena sanksi: PASAL 5 BAB III NO.8 TH 1999 Tuntutan Hukum pidana dan dendaan atas langgaran tidak memenuhi kewajiban konsumen. Selain itu nama anda akan kami umumkan ke daftar nama konsumen yang tidak ber’itikad baik. Info klik Hati-hati dengan Harga gamat yang terlalu murah, Bisa jadi yang anda beli Barang Aspal (Asli Tapi Palsu). Selalu Cek Kualitas dan Manfaatnya. Beli hanya di agen terpercaya Website ini merupakan web promosi.